Suatu hari, ketika harga es krim sundae masih murah, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun memasuki coffee shop sebuah hotel, lalu duduk di sebuah meja. Seorang pelayan wanita meletakkan segelas air di depannya. “Berapa harga secangkir es krim sundae?”, tanya anak itu. “Lima ribu rupiah”, jawab si pelayan.

Anak itu mengeluarkan seluruh uang koinnya dari saku, lalu menghitungnya dengan cermat.

“Mm..kalau es krim polos biasa, berapa harganya?” tanyanya lagi. Pada saat itu coffee shop semakin ramai, dan banyak orang menunggu untuk dilayani. Si pelayan mulai tidak sabar, dan menjawab dengan agak ketus, “Tiga ribu lima ratus!”.

Si anak menghitung kembali koinnya. “Kalau begitu aku pesan es krim polos saja”, katanya. Si pelayan membawakan pesanannya, meletakkan bon di mejanya, dan berlalu. Si anak menghabiskan es krimnya, lalu membayar di kasir, dan pergi.

Saat si pelayan kembali, ia mulai menangis saat ia membersihkan meja si anak lelaki itu. Disitu, tergeletak rapi di samping cangkir es krim yang kosong, terdapat selembar uang seribu rupiah dan koin 500 perak (= 1.500 rupiah). Jadi, si anak tidak jadi membeli es krim sundae (meski uangnya sebenarnya cukup), karena ia ingin memiliki cukup uang untuk memberi tip kepada si pelayan!

------

Dalam berbuat baik, yang penting bukanlah besarnya jumlah uang atau kerasnya perjuangan yang kita keluarkan, namun kerelaan hati kita dalam melakukannya. Pada saat kita sangat ingin dan sangat membutuhkan suatu hal, namun kita memilih untuk tidak mendapatkannya demi membuat orang lain bahagia, dan kita benar-benar rela melakukannya, itulah arti KASIH yang sebenarnya!

Sumber: dari internet