Kalau pastornya muda, dibilang blo'on,
tapi kalau pastornya tua, dibilang sebaiknya pensiun saja.
Kalau khotbahnya panjang, dibilang menjengkelkan,
tapi kalau kotbahnya cepat, dibilang "kok, kayak kereta ekspres."
Kalau Misa mulai tepat waktu, dibilang kaku,
tapi kalau terlambat, dibilang "idiih, pastornya malas."
Kalau di kamar pengakuan memberikan nasehat, dibilang banyak omong,
tapi kalau sebaliknya, dibilang tidak tanggap.
Kalau mengikuti pendapat umat, dibilang tidak punya pendirian,
tapi kalau mengikuti pendapat sendiri, dicap diktator.
Kalau keuangan paroki mepet, katanya pastor tak pintar usaha,
tapi kalau pastor ngomongin soal uang, dibilang mata duitan.
Kalau mengadakan misa lingkungan, katanya tak pernah kunjungan keluarga,
tapi kalau mengunjungi keluarga, dibilang, "Kapan sih pastornya Misa lingkungan?"
Kalau pastor tak ada di pastoran, dicap tukang ngeluyur,
tapi kalau selalu ada, dibilang pastor kurang pergaulan.
Kalau memperhatikan anak-anak, dibilang "Masa kecil kurang bahagia",
tapi kalau memperhatikan mudika, giliran orang tua ngegosip.
Kalau nonton teve, dibilang enak-enakan,
tapi kalau tidak, dibilang enggak mengikuti zaman.
Tapi, Kalau Pastornya Mati, Siapa Yang Mau Ganti?
Media Pengajaran Vacare Deo - Agustus 2003