Ketika berjalan, kedua telapak tangan terkatup di depan dada. Hendaknya misdinar berjalan yang baik tidak terlalu tergesa-gesa supaya suasana khidmat dan tenang terjaga, namun tidak terlalu lambat juga supaya tidak memberi kesan lamban, serta pandangan mata lurus ke depan.
Ketika berdiri, kedua telapak tangan terkatup di depan dada. Misdinar hendaknya berdiri tegak, tidak bersandar.
Ketika duduk, telapak tangan diletakkan di paha. Hendaknya misdinar duduk dengan sopan dan tidak terlalu santai. Duduk bukan waktu untuk istirahat, melainkan waktu untuk mendengarkan Sabda Tuhan.
Sumber: Katekese Liturgi 2016 - Keuskupan Surabaya