Ilustrasi
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

Inspiring story...

Suatu hari saya naik angkutan kota dari Darmaga menuju Terminal Baranangsiang, Bogor. Pengemudi angkot itu seorang anak muda. Didlm angkot duduk 7 penumpang, termasuk saya. Masih ada 5 kursi yg blm terisi.

Di tengah jalan, angkot-angkot saling menyalip untuk berebut penumpang. Tapi ada pemandangan aneh. Di depan angkot yg kami tumpangi, ada seorang ibu dgn 3 orang anak remaja berdiri di tepi jalan. Tiap ada angkot yg berhenti di hadapannya, dari jauh kami bisa melihat si ibu bicara kepada supir angkot, lalu angkot itu melaju kembali.

Kejadian ini terulang beberapa kali. Ketika angkot yang kami tumpangi berhenti, si ibu bertanya "Dik, lewat terminal bis ya?", supir tentu menjawab "ya". Yang aneh ibu tdk segera naik. Ia bilang "tapi saya dan ke 3 anak saya tidak punya ongkos." Sambil tersenyum, supir itu menjawab "gak pa pa Bu, naik saja", ketika si Ibu tampak ragu2, supir mngulangi perkataannya "ayo bu, naik saja, gak pa pa"

Saya terpesona dengan kebaikan Supir angkot yang masih muda itu, di saat jam sibuk dan angkot lain saling berlomba utk mencari penumpang, tapi si Supir muda ini merelakan 4 kursi penumpangnya untuk ibu & anak-anaknya.

 

Ketika sampai di terminal bis, 4 penumpang gratisan ini turun. Si Ibu mengucapkan terima kasih kepada Supir. Di belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun lalu membayar dengan uang Rp. 20rb.

Ketika supir hendak memberi kembalian (ongkos angkot hanya Rp.4rb), pria ini bilang bahwa uang itu untuk ongkos dirinya & 4 penumpang gratisan tadi. "Terus jadi orang baik ya, Dik " kata pria tsb kepada sopir angkot muda itu.

Sore itu saya benar-benar dibuat kagum dgn kebaikan-kebaikan kecil yg saya lihat. Seorang Ibu miskin yg jujur, seorang Supir yg baik hati dan seorang penumpang yg budiman. Mereka saling mendukung utk kebaikan. O:)

(Kukuh Nirmala, di Jakarta)