Tahun 2013
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

Persembahan: AG Voice & SCYCC
Ciputra Hall, 5 November 2013

Mengapa "Dandang Gulo"?

Kata "Dandang Gulo" dalam bahasa Jawa terdiri dari dua kata, yaitu "dhandhang" yang berarti pengarep-arep (harapan), dan "gula". Jadi, "Dandang Gulo" merupakan harapan kita yang semanis gula. Kata "Dandang Gulo" juga memiliki arti tempat menyimpan gula, di mana tersimpan harapan untuk mendapatkan sesuatu yang manis dan kesenangan bagi yang hendak mengambilnya.

Asal mula kata "Dandang Gulo" diambil dari salah satu urutan Tembang Macapat. Tembang Macapat adalah puisi tradisional Jawa. Biasanya macapat diartikan sebagai maca papat-papat (membaca empat-empat), maksudnya cara membaca terjalin tiap empat suku kata. Namun, ini buka satu-satunya arti, karena penafsiran lainnya juga ada.

Urutan tembang macapat tersebut, adalah Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmarandana, Gumbuh, Dhandhanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pocung. Dhandhanggula berada pada urutan di tengah-tengah, yang menggambarkan kehidupan manusia yang sedang dalam suasana amat sangat penuh kegembiraan karena segala sesuatu yang diharapkan bisa terwujud. Rasa gembira karena memiliki pasangan hidup, dikaruniai anak, memiliki penghidupan sekeluarga yang berkecukupan, merupakan contoh-contoh gambaran harapan manusia yang terwujud.

TUJUAN dari konser "Dandang Gulo" antara lain:

  1. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas bernyanyi anggota paduan suara.
  2. Menambah wawasan dan khasanah terhadap musik tradisional Indonesia yang saat ini mulai jarang diperdengarkan, dan sebagai wujud pelestarian budaya asli Indonesia.
  3. Menghibur penonton melalui suguhan lagu dan koreografi yang menarik.
  4. Menghimpun dana sumbangan untuk menolong saudara seiman yang membutuhkan.

Bentuk kegiatan ini berupa sebuah konser amal kolaborasi antara paduan suara AG Voice dan St. Caecilia Youth and Children Choir (SCYCC), yang menyuguhkan keindahan budaya tradisional Indonesia yang beraneka ragam. Dalam konser ini akan dibawakan 12 folksongs tembang dolanan khas dari berbagai daerah di Indonesia yang dikemas dalam nyanyian dan koreografi yang menarik dan menghibur.