Oleh: St. Yohanes Maria Vianney
“Bapa kami yang ada di surga!” Oh, betapa mengagumkannya, anak-anakku, mempunyai seorang Bapa di Surga!”
“Datanglah kerajaan-Mu.” Jika aku menjadikan Allah yang baik bertahta dalam hatiku. Ia akan menjadikan aku bertahta bersama-Nya dalam kemuliaan-Nya.
“Jadilah kehendak-Mu.” Tidak ada yang lebih manis dan lebih sempurna selain dari melakukan kehendak Tuhan. Agar dapat melakukan segala sesuatu dengan baik, kita harus melakukannya sesuai dengan kehendak Tuhan, sesuai dengan rencana-Nya.
“Berilah kami rejeki pada hari ini.” Kita terdiri dari dua bagian, jiwa dan badan. Kita memohon kepada Tuhan yang baik untuk memberi makan tubuh kita yang lemah dan Ia menjawab dengan menjadikan bumi menghasilkan segala sesuatu yang kita butuhkan… Kita memohon kepada-Nya untuk memberi makan jiwa kita, yaitu bagian terbaik dari diri kita, dan bumi terlalu kecil untuk dapat menyediakannya secara cukup agar dapat memuaskannya, jiwa lapar akan Tuhan, dan tidak ada yang lain selain dari Tuhan yang dapat memuaskannya. Oleh sebab itu, Tuhan yang baik beranggapan bahwa Ia tidaklah berlebihan, dengan tinggal di bumi dan dalam rupa suatu tubuh, agar Tubuh-Nya dapat menjadi Makanan bagi jiwa kita. “Daging-Ku,” sabda Kristus, “adalah benar-benar makanan… Roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Roti bagi jiwa-jiwa ditempatkan dalam tabernakel. Tabernakel adalah gudang makanan bagi umat Kristiani… Oh, betapa mengagumkannya, anak-anakku! Ketika imam mengangkat Hosti, serta memperlihatkannya kepadamu, jiwamu akan berkata, “Inilah makananku.” Oh, anak-anakku, kita terlalu bahagia! … Kita tidak akan pernah dapat mengertinya hingga kelak kita tiba di Surga. Sungguh sayang sekali!
Katekismus mengajarkan kepada kita, anak-anakku, bahwa doa adalah mengangkat akal budi dan jiwa kita kepada Tuhan, mengatakan kepada-Nya segala keinginan kita dan memohon pertolongan-Nya. Kita tidak dapat melihat Tuhan yang baik, anak-anakku, tetapi Ia melihat kita. Ia mendengarkan kita. Ia menghendaki kita mengangkat kepada-Nya apa yang paling berharga dalam kita, yaitu akal budi dan jiwa kita. Ketika kita berdoa dengan penuh perhatian, dengan segala kerendahan akal budi dan jiwa, kita meninggalkan dunia, kita menuju surga, kita masuk dalam pelukan Tuhan, kita pergi dan bersatu dengan para malaikat dan para kudus. Dengan doa para kudus mencapai Surga dan dengan doa pula kita akan mencapainya. Ya, anak-anakku, doa adalah sumber segala rahmat, ibu segala kebaikan, cara yang paling efektif dan umum untuk memenuhi kehendak Tuhan agar kita datang kepada-Nya. Kristus bersabda kepada kita: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.” Tidak seorang pun kecuali Tuhan yang dapat membuat janji seperti itu serta menepatinya. Lihatlah, Kristus yang baik tidak mengatakan kepada kita, “Mintalah ini dan mintalah itu, dan Aku akan memberikannya;” tetapi Ia mengatakan secara umum: “Apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku diberikan-Nya kepadamu.” Oh, anak-anak-Ku! Tidakkah janji ini meyakinkan kita, dan membuat kita berdoa dengan sungguh-sungguh setiap hari sepanjang hidup kita yang malang ini!
sumber: "Catechism on Prayer by Saint John Vianney": www.catholic-forum.com
disalin dari: Media Pengajaran Vacare Deo - edisi April / Tahun V / 2003