Oleh: Fr. Ed Broom, OMV
6. PENGAKUAN DOSA FREKUENTIF
Para orang Kudus menyarankan sesering mungkin mengaku dosa sebagai cara paling mujarab untuk tumbuh dalam rahmat kekudusan, entah atau menambahnya. Tentu saja harus dilakukan dengan persiapan yang seksama.
7. KEKUDUSAN SAKRAMEN
Tiap Sakramen membawa kekudusan, tetapi masing-masing sakramen membawa kekudusan khusus sesuai dengan ciri spesifik tiap sakramen. Contoh, kekudusan khusus dalam Sakramen Ekaristi atau Komuni Kudus adalah MAKANAN—Roti Hidup begi perjalanan menuju kehidupan kekal. Kekudusan Sakramen Tobat berbeda, yaitu KEKUDUSAN—Yesus datang untuk memberi makan kita dengan Tubuh, Darah, Jiwa dan KeilahianNya. Lagipula, Ia datang sebagai Penyembuh Ilahi. Berkali-kali dalam Injil kita melihat Yesus menyembuhkan. Yang buta, tuli, bisu, kusta, lumpuh, bahkan orang mati, disembuhkan dan dihidupkan kembali oleh Yesus. Bahkan hingga sekarang pun Tubuh Mistik Kristus tetap menyembuhkan kita. Sakramen penyembuhan adalah Sakramen Tobat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit.
8. SYARAT PENGAKUAN DOSA YANG BAIK
Dalam buku hariannya, St. Faustina menggarisbawahi syarat-syarat pengakuan dosa yang baik di poin #113:
1) Kejujuran dan keterbukaan;
2) Kerendahan hati;
3) Ketaatan.
Dengan mengikuti syarat-syarat ini Anda takkan keliru. Bukankah kita semua ingin berjuang untuk dapat menerima Komuni dan Pengakuan Dosa yang lebih baik hingga akhir hayat kita?
9. JANGAN PUTUS ASA
Meski kita sering jatuh dalam dosa, jangan pernah putus asa. Ada beberapa kebiasaan buruk yang mungkin melekat pada diri kita selama berabad-abad, yaitu “spiritualitas microwave”—alias kekudusan instan! Bukan begitu caranya! Untuk berubah, seringkali terasa berat, penuh perjuangan, dan menyakitkan. Kuncinya adalah tetap berdoa, bekerja, dan berjuang bak seorang laskar sejati Kristus, agar dibebaskan dari belenggu dosa. Kata kuncinya adalah bahwa yang terburuk yang mungkin terjadi adalah tak mampu percaya pada ke-maharahiman Tuhan! Seperti diingatkan oleh St. Petrus kepada kita, “Di mana ada dosa berlimpah, belas kasih Tuhan berlimpah lebih banyak lagi.
10. MARIA DAN KERAHIMAN
Jangan pernah lupa mengundang Bunda Maria untuk hadir dalam persiapan batin sebelum mengaku dosa. Bahkan mintalah Bunda Maria untuk masuk bersama Anda ke kamar pengakuan, supaya Anda dapat membuat pengakuan dosa yang terbaik sepanjang hidup. Santo Yohanes Paulus II menyebut ritus-ritus suci Maria—Lourdes, Fatima, Guadapule—sebagai “Klinik Spiritual”. Tepat sekali! Karena para peniten biasa berbaris mengantri untuk bertemu Yesus Yang MahaRahim dalam pengakuan dosa di tempat-tempat tersebut. Ada sebuah sebutan indah bagi Maria ”Ibu yang Berbelaskasih, Ibu yang Bijak, Penyembuh bagi yang sakit.“ Pertobatan yang dahsyat dapat terjadi berkat rahmat Tuhan, tetapi juga karena campur tangan keibuan Maria.
Sumber: Mercy and Confession: 10 Tips on How to Confess Well